Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjerat Retenir, Satu Keluarga di Gunung Kidul Terpaksa Harus Tinggal di Kandang Sapi

Jeratan utang pada rentenir membuat Ngadiono, warga Padukuhan Kedungranti, Kelurahan Nglipar, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengubah nasib dan peruntungan. Bersama istri dan tiga anaknya, Ngadiono terpaksa tinggal di kandang sapi karena uangnya habis untuk membayar utang pada rentenir.

Ngadiono menceritakan bahwa awalnya dia mempunyai rumah. Rumahnya memang sempat ambruk karena gempa bumi tahun 2006 lalu, namun sudah dibangun kembali dengan bantuan dana corporate social responsibility.

Ngadiono menuturkan, rumahnya ini terpaksa dijual ke sang adik karena terjerat lilitan utang hingga puluhan juta ke rentenir. Bunga yang tinggi membuat Ngadiono tidak mampu membayarnya. Selain utang ke rentenir, Ngadiono pun sempat memunyai utang ke bank konvensional.

"Dulu saya bekerja jadi tukang sablon. Kalau istri saya sambil jualan sayur. Terpaksa berutang karena memang terdesak kondisi ekonomi saya. Untuk membayarnya saya jual rumah ke adik," kata Ngadiono kepada wartawan.

Ngadiono menerangkan meski telah menjual seluruh harta bendanya, ternyata utangnya belum lunas juga. Akhirnya Ngadiono memilih untuk merantau ke kebun kelapa sawit di Bangka Belitung demi melunasi utang.

"Saya kerja di sana (Bangka Belitung) untuk membayar utang. utang saya banyak. 2012 saya merantau ke sana. Kemudian 2013 anak istri saya menyusul," ucap Ngadiono.

Ngadiono menuturkan dirinya pulang merantau pada tahun 2018. Saat pulang ke kampung, karena tdaik punya tempat tinggal, Ngadiono dan keluarga pun memilih tinggal di gubuk yang dibangun di tengah hutan milik Perhutani. Ngadiono tinggal di gubuk ini hingga tahun 2021.

Ngadiono menyebut baru pindah ke kandang sapi sejak 4 bulan yang lalu. Di kandang ini, Ngadiono dan keluarga harus berbagi tempat dengan tiga sapi dan dua kambing.

Dalam kesehariannya tinggal di kandang sapi ini, untuk penerangan, Ngadiono dibantu dari saudaranya dengan menarik kabel ke rumahnya. Sementara untuk mandi, buang air dan mencuci, Ngadiono memanfaatkan sungai yang jaraknya hanya beberapa meter dari kandang tersebut.

Sementara Dukuh Kedungranti, Tukiyarno menyebut Ngadiono memang masih berstatus sebagai warganya. Warga memang kerap membantu Ngadiono termasuk membolehkan Ngadiono membantu mengolah lahan pertanian.

Tukiyarno menyebut bahwa pihaknya berencana akan memindahkan Ngadiono dan keluarga ke tempat yang lebih baik yaitu di area tanah kas desa.

"Akan saya pindahkan ke tanah O (tanah kas desa). Karena di tempat yang dipakai Pak Ngadiono rentan terkena banjir. Sudah ada dalam rumusan kami," tutup Tukiyarno.

Sorce:merdeka.com

Posting Komentar untuk "Terjerat Retenir, Satu Keluarga di Gunung Kidul Terpaksa Harus Tinggal di Kandang Sapi"

POPULER SEPEKAN

Mengapa Domain Penting untuk Bisnis
Apa yang dimaksud bahasa reseptif dan bahasa produktif?
Gambar
Makalah Hasil Observasi Alfamart 2019
Breaking News Kondisi Terkini Banjir Pelimpahan Patimuan Cilacap Jawa Tengah
Cerita Rakyat | Timun Mas
 Viral, Suami TKW Hongkong Asal Cilacap Ini Diam-Diam Menikah Lagi
Warga Khawatir Jika Air di Tanggul Pelimpah Meluap dan Menbanjiri Warga
Tercatat 800Rb Lebih Wisatawan Berkunjung di Kemit Forest Sidareja semasa Libur Lebaran 2019
Profil Dusun Sekarmayang Desa Bulupayung Kecamatan Patimuan  Kabupaten Cilacap Tempat Wisata Pemancingan Terbesar di Jawa Tengah