Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehidupan Masyarakat di Dataran Rendah, Dataran Tinggi, dan Daerah Pantai

A. Pola Kehidupan Masyarakat di Dataran Rendah, Dataran Tinggi, dan Daerah Pantai.

Kegiatan atau aktivitas dan kehidupan masyarakat akan menyesuaikan lingkungannya. Pola kehidupan masyarakat cenderung dipengerahui oleh kondisi fisik lingkungan setempat. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, pemanfaatan lahan oleh manusia harus disesuaikan dengan kondisi fisik lainnya, antara lain jenis tanah, cuaca, ketersediaan air, kemiringan lereng, ataupun kondisi curah hujannya.

Secara umum, pemusatan manusia atau penduduk menempati wilayah yang mempunyai ciri fisik ideal, antara lain topografinya datar atau landai, mudah memperoleh air tanah, kondisi udara sejuk, dan kondisi tanah yang subur. Akan tetapi, kondisi ideal ini tidak tersebar merata di permukaan bumi ini. Oleh karena itu, manusia dituntut mampu beradaptasi dan mengembangkan kemampuan dirinya agar dapat mengurangi pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan. 

Berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan fisiknya, aktivitas sosial ekonomi manusia dapat dibedakan menjadi tiga:

1.    Aktivitas masyarakat di daerah dataran rendah
2.    Aktivitas masyarakat di daerah dataran tinggi atau pegunungan
3.    Aktivitas masyarakat di daerah pantai
 
Kehidupan Masyarakat di Dataran Rendah, Dataran Tinggi, dan Daerah Pantai

1.  Aktivitas Masyarakat di Daerah Dataran Rendah.

Secara umum dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air yang disebut dataran aluvial. Dataran aluvial memiliki tanah yang subur dan sangat baik untuk daerah pertanian, perkebunan, pemukiman, atau untuk industri. Umumnya dataran rendah sangat baik untuk lahan pertanian.

 Pengolahan tanahnya lebih mudah karena topografinya relatif datar. Penduduk di dataran rendah banyak yang bermata pencarian bertani. Tanaman yang cocok antara lain, padi, tebu, jagung, kelapa, dan palawija. Umumnya pertanian di daerah ini memiliki areal yang luas dan dapat menghasilkan produksi pertanian yang besar. Misalnya, jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar sehingga sering disebut lumbung padi nasional.

Dataran rendah mempunyai ketinggian tempat di bawah 500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara berkisar antara 22 derajat celcius sampai dengan 27 derajat celcius sehingga termasuk daerah panas.

Oleh karena suhunya panas, bentuk rumah di dataran rendah pada umumnya memiliki ventilasi yang lebar dan banyak sehingga memudahkan sirkulasi udara. Jenis pakaian juga dipilih dari kain yang relatif tipis dan sejuk. Pembangunan sarana transportasi di dataran rendah juga lebih menguntungkan. Perjalanan dapat lebih cepat karena jalannya lurus dan tidak mendaki. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan juga lebih murah dan mudah.

Daerah rendah yang landai merupakan lahan yang baik untuk pembudidayaan pertanian, perkebunan, palawija, dan lain-lain. Kondisi yang demikian makin mendukung karena iklim Indonesia yang tropis menyebabkan lamanya penyinaran sinar matahari terhadap bumi banyak menyebabkan turunnya curah hujan dan banyaknya proses pelapukan, baik yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan maupan yang terjadi pada bebatuan.

Hal ini memungkinkan suburnya tanah yang ada di wilayah Indoneisa. Selain dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan, atau palawija. Dataran rendah yang landai juga menyimpan potensi yang lain, misalnya terdapat sungai-sungai dan danau yang airnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kehidupan.

a.   Topografinya yang relatif datar membuat kawasan  ini layak untuk semua bentuk penggunaan lahan, baik itu untuk pertanian, permukiman, industri, ataupun bentuk-bentuk penggunaan lahan yang lain.
b.   Sebagai lahan pertanian, daerah dataran rendah pada umumnya subur karena proses sedimentasi. Jenis tanaman yang cocok antara lain: padi, palawija, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
c.    Sebagai lokasi permukiman, daerah ini dapat cepat mengalami perkembangan ke segala arah.
d.   Dari segi pembangunan sarana dan prasarana sosial, daerah dataran rendah lebih mudah diusahakan. Hal ini dikarenakan reliefnya datar sehingga sedikit ditemui barier alam serta kondisi tanah yang cukup stabil.
e.   Sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, dataran rendah juga sangat cocok digunakan sebagai kawasan industri.

Aktivitas Masyarakat di Daerah Dataran Tinggi atau Pegunungan

2.  Aktivitas Masyarakat di Daerah Dataran Tinggi atau Pegunungan.

Kondisi iklim di dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya sedang hingga dingin. pada ketinggian antara 700 meter  cocok untuk perkebunan karet, lebih dari 700 meter lebih cocok untuk ditanami perkebunan teh, dan di atas 1.000 meter cocok untuk ditanami hutan pinus. Gunung api juga memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia. Belerang, sumber air panas, panorama indah, sumber energi panas bumi.
Ciri khas yang dimiliki masyarakat yang hidup di dataran tinggi dapat dilihat dari bentuk rumah, pakaian yang dikenakan, dan kebiasaan sehari-hari yang menunjukkna keadaan yang berbeda-beda. Misalnya, bentuk rumah di dataran tinggi rumahnya pendek-pendek, rapat, dan berventilasi kecil sedangkan, bentuk rumah di pantai biasanya tinggi-tinggi dan berventilasi besar, kadang tidak memakai langit-langit dan banyak memiliki serambi atau beranda.
Hal ini sangat cocok untuk kegiatan-kegiatan berikut ini:
a.   Pertanian dan perkebunan, terutama untuk padi, sayuran, teh, kopi, buah-buahan, serta berbagai jenis dan tanaman hias.
b.   Peternakan, terutama sapi, hal ini dikarenakan ketersediaan rumput dan air yang pada umumnya cukup melimpah.
c.    Sebagai tujuan wisata, karena pada umumnya daerah dataran tinggi dan daerah pegunungan mempunyai pemandangan alam yang indah, seperti air terjun, danau, dan agrowisata.
d.   Pada lereng-lereng pegunungan, biasanya pemanfaatannya terbatas untuk areal hutan lindung yang fungsinya telah dikembangkan lebih lanjut menjadi hutan produksi ataupun hutan wisata.


3.  Aktivitas Masyarakat di Daerah Pantai

Daerah pantai yang landai merupakan lahan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, karena selain lautnya tanang juga pantai ryang landai merupakan tempat yang kaya akan ikan. Kehidupan di provinsi yang wilayahnya berupa kepulauan dengan pulau-pulau kecil, seperti Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku. Pada umumnya, selain menangkap ikan, mereka juga menyelam untuk mengambil mutiara dan budidaya rumput laut dan kerang mutiara. Sedangkan di daratan pantai umumnya penduduk yang tinggal di sekitar pantai bermata pencarian sebagai nelayan, mereka membudidayakan tambak ikan, komoditi yang diunggulkan adalah bandeng dan udang. Ada pula di beberapa daerah para nelayan selain menangkap ikan di laut juga membudidayakan tambak. Kegiatan manusia yang tinggal di daerah pantai erat kaitannya dengan kegiatan perikanan atau kelautan, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini:
a.   Usaha-usaha nelayan dalam menangkap ikan.
b.   Pembuatan tambak-tambak untuk budidaya ikan dan udang.
c.    Pembuatan tambak-tambak untuk menghasilkan garam.
d.   Budidaya mutiara dan rumput laut.
e.  Dalam bidang pertanian, dilakukan budidaya perkebunan kelapa dan pengolahan sawah pasang surut.
f.  Di beberapa wilayah pantai, telah difungsikan sebagai objek wisata, sehingga membuka peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa.

Posting Komentar untuk "Kehidupan Masyarakat di Dataran Rendah, Dataran Tinggi, dan Daerah Pantai"

POPULER SEPEKAN

Mengapa Domain Penting untuk Bisnis
Dedi Mulyadi Syok Lihat Rumah Mewah Kades Ada Toyota Alphard dan Truk
Pengalaman Kerja di Transjakarta (PLH) (PLB)
Gambar
Tugas dan Fungsi Tanggung Jawab Supervisor Indomaret dan Alfamart
Daftar Lowongan Pekerjaan Setelah Lebaran 2019
Makalah Ekonomi Tentang Teori siklus bisnis
Tugas Sekolah Kebakaran Hutan di Indonesia Terbaru
Baru Pisah Ranjang Karena Terhimpit Ekonomi Suami di Banjarnegara Tega Bvnuh Isterinya
Makalah tentang pentingnya pendidikan serta Peran penting sebagai Guru